KONFIGURASI DHCP SERVER PADA LINUX DEBIAN 10
CARA KONFIGURASI DHCP SERVER PADA LINUX DEBIAN 10
Definisi DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol untuk mengelola pemberian konfigurasi jaringan secara otomatis, agar perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan dapat saling berkomunikasi.
Jadi, DHCP ini tujuan utamanya adalah mengatur pemberian konfigurasi jaringan berupa IP Address (Internet Protocol Address) yang unik kepada perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan. Dengan adanya IP Address, suatu perangkat bisa mengakses jaringan dan bisa berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan tersebut.
IP Address sendiri adalah alamat identifikasi suatu perangkat untuk bisa terhubung ke jaringan. IP Address harus unik (berbeda-beda untuk setiap perangkat) supaya dalam satu jaringan nggak ada dua perangkat yang punya IP Address yang sama. Kesamaan IP Address akan membuat kedua perangkat tersebut tidak dapat mengakses jaringan dan tidak dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan.
Selain IP Address, konfigurasi jaringan lain yang juga diberikan adalah IP Gateway dan IP DNS. Nah, konfigurasi jaringan ini ibaratnya sebagai tiket agar suatu perangkat bisa masuk ke dalam jaringan dan bisa saling berkomunikasi dengan perangkat lainnya yang sudah lebih dulu tergabung dalam jaringan.
Perangkat DHCP Server
DHCP disusun oleh perangkat-perangkat yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP Server adalah perangkat yang bertugas memberikan konfigurasi jaringan secara otomatis. Biasanya, DHCP Server hanya ada satu dalam satu jaringan.
Sedangkan DHCP Client adalah perangkat yang menerima konfigurasi jaringan dari DHCP Server tadi. Perangkat client dalam jaringan biasanya berjumlah banyak dan bisa berupa berbagai macam perangkat. Bisa berupa komputer, laptop, printer, CCTV, dan lain sebagainya.
Kelebihan DHCP Server
- Tidak perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu per satu
- Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
- Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan
- Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server
- DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
Kekurangan DHCP Server
- Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
- Tidak adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan klien palsu (yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat).
Cara Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 dengan VirtualBox
1. Buka Software VirtualBox, dan buka System Debian yang telah dilakukan instalasi OS nya
2. Login dengan menggunakan User Root kalian
3. Masukkan Perintah "nano /etc//network/interfaces" , lalu tekan Enter
4. Selanjutnya Tampilan akan berganti, Lakukan Perubahan pada perintah #The Primary network interfaces.
Masukkan Perintah :
"auto enp0s3
"auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
subnet 192.168.9.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.9.0
broadcast 192.168.9.255"
(untuk penggunaan IP menyesuaikan keinginan pribadi saja)
jika sudah tekan Ctrl+x dan pilih Y, lalu tekan Enter
5. Selanjutnya lakukan Restarting pada syntax tersebut, dengan menggunakan perintah
"/etc/init.d/networking restart".
"/etc/init.d/networking restart".
6. Jika pada hasil syntax tersebut bertuliskan ( OK ) maka penulisan pada syntax benar dan berhasil direstart
7. Langkah selanjutnya, kita akan memasukkan file iso DHCP nya. namun sebelumnya pastikan kalian sudah mamiliki file ISO Debian DVD 2. untuk caranya yang pertama kita arahkan kursor ke bagian atas dan pilih opsi Devices, Selanjutnya pilih bagian Optical Drives, dan Terakhir pilih file iso Debian DVD 2 nya
8. Untuk Menambahkan File iso ke dalam Debian 10 kita, Masukkan Perintah "apt-cdrom add". lalu tekan Enter
10. Selanjutnya masukkan perintah Repository agar System DHCP kita bisa mendapatkan update secara otomatis pada saat terkoneksi Internet. Untuk perintah Repository nya adalah "apt-get update", lalu tekan Enter
11. Tunggu Syntax Repository nya berjalan hingga selesai
12. Langkah selanjutnya, Lakukan Penginstallan DHCP tersebut dengan menggunakan perintah "apt-get install isc-dhcp-server". Lalu tekan Enter
13. Tunggu Syntaxnya berjalan hingga muncul opsi (Y/N). Pilih opsi Y untuk melanjutkan proses penginstalan DHCP nya
14. Setelah Selesai, selanjutnya masukkan perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf". Lalu tekan Enter
15. Tampilan selanjutnya akan berubah seperti gambar dibawah ini
16. Selanjutnya cari Tulisan # A slightly different configuration for an internal subnet.
17. Pada Tulisan tersebut, Hapus tanda pagar mulai kata range hingga tanda tutup kurung kurawa tersebut. Setelah itu lakukan Perubahan dengan menyesuaikan IP yang kita setting di awal, Seperti Subnet 192.168.9.0 dan netmask 255.255.255.0 lakukan itu dari mulai range hingga option broadcast-address. Sedangkan untuk option domain-name masukkan nama kalian dan diakhiri ( Net / .Com ). setelah itu ketikan Ctrl+x kemudian tekan Y, lalu tekan Enter
18. Selanjutnya ketikkan perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server". Dan kemudian tampilan akan berubah seperti gambar di bawah ini
19. Pada kalimat INTERFACESv4 isikan dalam tanda kutip "enp0s3". setelah itu tekan Ctrl+x dan pilih ospi Y, lalu tekan Enter
20. Selanjutnya lakukan Restarting pada DHCP kalian dengan mengetikkan perintah "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart". Lalu tekan Enter
21. Jika pada hasil syntax Restarting muncul ( OK ) maka langkah langkah kalian sudah benar dan berhasil
22. Yang terakhir kita lakukan pengecekan pada adapter komputer Client kita. Disini saya menggunakan OS laptop saya sebagai komputer Clientnya. Cara untuk pengecekan nya dengan klik kanan logo internet pada pojok kiri bawah, selanjutnya pilih network settings, lalu pilih opsi Change Adapter Options, saya sarankan untuk mematikan atau disabled Adapter Host kita terlebih dulu setelah itu nyalakan kembali atau Enable. Jika Sudah Klik kanan pada adapter tersebut, pilih opsi Properties, dan Cek apakah settingan DHCP kita sudah berhasil.
Jika sudah akan seperti gambar dibawah ini
SEKIAN ITU SAJA LANGKAH LANGKAH YANG BISA SAYA BERIKAN UNTUK CARA KONFIGURASI DHCP SERVER PADA LINUX DEBIAN 10.
MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN DALAM PENYAMPAIAN ATAUPUN LAGKAH LANGKAH YANG KURANG, DAN TERIMA KASIH BAGI YANG TELAH MELIHAT BLOG SAYA
SAMPAI JUMPA KEMBALI DI TUTORIAL SELANJUTNYA
Komentar
Posting Komentar